Tuesday, March 6, 2012

There's annoying moment in X-7


Saat itu tanggal 24 oktober 2010          

Ketika bel pulang sekolah berdering aku ingin langsung meninggalkan kelas tetapi salah satu temanku menghambatku. Lalu ia berkata
"Hei via jangan pulang dulu aku ingin berbicara sebentar denganmu ."
lalu aku masih memikirkan apa yang ingin dia sampaikan hatiku sangat berdebar memikirkannya. Tiba-tiba saja aku merasa ada yang aneh dengan semua ini. Ketika teman-temanku yang lain  sedang melakukan tugas piket , dia mengajakku untuk berbicara di bangku paling belakang. Lalu aku sempat merasakan ada sesuatu yang ganjil. Ketika kami sedang berbicara , beberapa teman sekelasku sedang melihatku dengan tertawa kecil sambil menyapu di kelas. Ketika kami telah berbicara cukup lama ia mengatakan sesuatu yang membuat hatiku berdetak lebih kencang. Aku tak percaya sekaligus tak menyangka kalau dia mengatakan hal tersebut. Lalu ia berkata
"Vi, aku sudah memendam perasaan ini mulai dulu" lalu aku bertanya padanya dengan  hati yang berdetak tidak karuan
"Hah ?Apa maksudmu ?"
Lalu dia menjelaskan semuanya tentang itu dengan tidak sadar aku berkata bahwa akupun memiliki perasaan yang sama dengannya . Lalu tiba-tiba Dita datang membawa berita buruk. Dia tampak kebingungan untuk mencariku dan dia langsung menghampiriku ke bangku paling belakang. Dita berkata
"Emm vii itu, si itu vii, ‎​‎​hmmm gimana ya ?"
Aku spontan langsung menjawab
"Kenapa dit ? Itu siapa ? Gimana apanya ?" .
Lalu si Dita masih tampak kebingungan akan berkata apa padaku. Aku memaksa Dita untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Dita dengan wajah seperti terpaksa mengatakan kepadaku.
"Itu vi , ada kakak kelas yang mau ngelabrak kamu , gara-gara kamu deket sama kakak kelas"
aku dengan wajah kaget dan heran langsung bertanya kepada Dita
"Loh kenapa ? Aku memang buat salah apa ? Aku tidak melakukan apapun ke kakak kelas"
lalu Dita menjawab
"Aku juga nggak tau vi , ini aku dapet sms katanya kamu abis ini mau dilabrak sama kakak kelas."
Tanpa sadar aku langsung menarik jaketku dan menangis sekencang kencangnya di bangku itu. Tapi Dita langsung menenangkanku. Tanpa aku sadar teman-temanku menghampiriku dengan membawa kue ulang tahun kepadaku. Aku langsung melihatnya dan memiliki rasa yang campur aduk , ada rasa marah, benci, takut, terharu. Dengan mataku yang sembab seketika temanku Frestry berkata
"Maaf ya Via , aku tadi hanya menyuruh Dita dan dia untuk membuatmu menangis segala sesuatu yang mereka katakan padamu jangan dimasukkan ke hati ya itu hanya sebagian dari akting kita saja hahaha" .
Dengan wajah yang cemberut dan mata sembab aku berkata kepada frestry
"Jahat kamu , aku kan jadi malu sama mereka"
lalu teman-temanku hanya tertawa mendengarku berbicara seperti itu. Dengan wajah masih di bawah jaket aku tidak mau melihat wajah teman-temanku karena aku sangat malu sekali. Lalu mereka memintaku untuk  meniup lilin itu , dan aku meniupnya. Mereka semua bersorak dan mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Aku sangat terharu tapi juga sangat malu, aku hanya tidak habis pikir aku mengira mereka tidak akan melakukan hal ini karena ini sudah lewat 4 hari dari hari ulang tahunku. Tapi ternyata mereka sengaja melakukan hal itu supaya aku tidak sadar dengan kepura-pura an dari mereka. Lalu aku dan teman-temanku keluar dari kelas untuk memakan kue itu. Dengan jailnya aku mengambil kue itu lalu melemparkan ke muka temanku ,
"Itu balasan dariku hahaha", kataku
lalu mereka semua saling lempar melempar kue. Ketika aku sedang membersihkan mukaku salah seorang  temanku bernama Anky menyiramku dengan air sehingga muka dan rambutku basah kuyup.Dengan reflek aku langsung menyiramnya dengan air yang  banyak pula. Tidak terasa hari semakin sore akhirnya kami meninggalkan sekolah dengan tertawa bersama karena kejadian konyol tadi.Selama perjalanan pulang mereka tetap membicarakan tentang wajahku saat  menangis dan cemberut. Dengan malunya , aku langsung berlari ke arah tempat parkir dan meninggalkan mereka yang tertawa terbahak-bahak. Tetapi dalam hatiku aku merasa sangat berterima kasih karena Tuhan telah memberi sahabat-sahabat terbaik seperti mereka.

No comments:

Post a Comment