Saat itu tanggal 24 oktober 2010
Ketika bel pulang sekolah berdering aku ingin langsung meninggalkan kelas tetapi salah satu temanku menghambatku. Lalu ia berkata
Ketika bel pulang sekolah berdering aku ingin langsung meninggalkan kelas tetapi salah satu temanku menghambatku. Lalu ia berkata
"Hei via jangan pulang dulu aku ingin berbicara
sebentar denganmu ."
lalu aku masih memikirkan
apa yang ingin dia sampaikan hatiku
sangat berdebar memikirkannya. Tiba-tiba saja aku merasa ada yang
aneh dengan semua ini. Ketika teman-temanku
yang lain sedang melakukan tugas
piket , dia mengajakku
untuk berbicara di bangku paling belakang. Lalu aku sempat merasakan ada sesuatu yang ganjil. Ketika kami sedang
berbicara , beberapa teman sekelasku sedang melihatku dengan tertawa kecil
sambil menyapu di kelas. Ketika kami telah berbicara cukup lama ia mengatakan sesuatu yang membuat hatiku
berdetak lebih kencang. Aku tak percaya sekaligus tak menyangka kalau dia mengatakan
hal tersebut. Lalu ia berkata
"Vi, aku sudah memendam perasaan ini mulai dulu"
lalu aku bertanya padanya
dengan hati
yang berdetak tidak karuan
"Hah ?Apa maksudmu ?"
Lalu dia menjelaskan
semuanya tentang itu dengan tidak sadar aku berkata bahwa akupun memiliki
perasaan yang sama dengannya . Lalu tiba-tiba Dita datang membawa berita buruk. Dia tampak
kebingungan untuk mencariku
dan dia langsung menghampiriku ke bangku paling belakang. Dita berkata
"Emm vii itu, si itu vii, hmmm gimana ya
?"
Aku spontan langsung
menjawab
"Kenapa dit ? Itu siapa ? Gimana apanya ?"
.
Lalu si Dita masih tampak kebingungan akan berkata apa padaku. Aku memaksa Dita untuk mengatakan apa yang sebenarnya
terjadi. Dita dengan wajah seperti terpaksa mengatakan kepadaku.
"Itu vi , ada kakak kelas yang mau ngelabrak
kamu , gara-gara kamu deket sama kakak kelas"
aku dengan wajah kaget dan heran
langsung bertanya kepada Dita
"Loh kenapa ? Aku memang buat salah apa ? Aku
tidak melakukan apapun ke kakak kelas"
lalu Dita menjawab
"Aku juga nggak tau vi , ini aku dapet sms
katanya kamu abis ini mau dilabrak sama kakak kelas."
Tanpa
sadar aku langsung menarik jaketku dan menangis sekencang kencangnya di bangku
itu. Tapi Dita langsung menenangkanku. Tanpa aku sadar teman-temanku
menghampiriku dengan membawa kue ulang tahun kepadaku. Aku langsung melihatnya
dan memiliki rasa yang campur aduk , ada rasa marah, benci, takut, terharu.
Dengan mataku yang sembab seketika
temanku Frestry
berkata
"Maaf
ya Via , aku tadi hanya menyuruh
Dita dan dia untuk membuatmu menangis segala sesuatu
yang mereka katakan padamu jangan
dimasukkan ke hati ya itu hanya sebagian dari akting kita saja hahaha" .
Dengan wajah yang cemberut
dan mata sembab aku
berkata kepada frestry
"Jahat kamu , aku kan jadi malu sama
mereka"
lalu
teman-temanku hanya tertawa mendengarku berbicara seperti itu. Dengan wajah
masih di bawah jaket aku tidak mau melihat wajah teman-temanku karena aku sangat malu sekali. Lalu
mereka memintaku untuk meniup lilin itu , dan aku meniupnya. Mereka
semua bersorak dan
mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Aku sangat terharu tapi juga sangat
malu, aku hanya tidak habis pikir aku
mengira mereka tidak akan melakukan hal ini karena ini sudah lewat 4 hari dari
hari ulang tahunku. Tapi ternyata mereka sengaja melakukan hal itu supaya aku
tidak sadar dengan kepura-pura an dari mereka. Lalu aku dan teman-temanku
keluar dari kelas untuk memakan kue itu. Dengan jailnya aku mengambil kue itu
lalu melemparkan ke muka temanku ,
"Itu balasan dariku hahaha", kataku
lalu mereka semua saling
lempar melempar kue. Ketika aku sedang membersihkan mukaku salah seorang temanku bernama Anky menyiramku dengan air sehingga muka dan
rambutku basah kuyup.Dengan reflek aku langsung menyiramnya dengan air yang banyak pula.
Tidak terasa hari semakin sore akhirnya kami meninggalkan sekolah dengan
tertawa bersama karena kejadian konyol tadi.Selama perjalanan pulang mereka tetap membicarakan tentang wajahku saat menangis dan cemberut.
Dengan malunya , aku langsung berlari ke arah tempat parkir dan meninggalkan mereka yang tertawa terbahak-bahak.
Tetapi dalam hatiku aku merasa
sangat berterima
kasih karena Tuhan telah memberi sahabat-sahabat terbaik seperti mereka.
No comments:
Post a Comment